5.5.07

bidadari kecil(ku)

pantaskah kusebut engkau bidadari kecilku ??
saat tak ada yg bisa kulakukan selain menangis ?
layakkah kupanggil engkau gadis kecilku ??
saat tak ada yg mampu kulakukan selain menyematkan deritamu di helaian kuntum doaku ?

diantara puing-puing
lukamu bercerita tentang perang
desing peluru diatas kepalamu terbang
bahkan ada yang di lenganmu ia bersarang

dari sela reruntuhan dan debu
tetes darahmu sampaikan pesan
sejuta mimpi dalam tidurmu berserakan
meski kepada mereka perdamaian kau percayakan

memang aku tak punya keberanian
untuk sekedar menghapus air matamu
benar akulah pengecut itu
yang bersembunyi di balik pembenaran

... berjuta alasan
hanya memperjelas ketidakmampuanku berbuat apa-apa

... tapi izinkanlah ...
aku tetap menyebutmu bidadari kecilku
aku tetap sematkan deritamu dalam helaian kuntum doaku
aku mengunjungimu dengan segenap kelemahanku
dimanapun dan kemanapun engkau terbang dengan sayap mungil itu

ke Kosovo, Nigeria, Ghana, Poso, Bantul, Pangandaran, Aceh, Thailand, Somalia, Palestina bahkan hingga ke Libanon

( 31.07.06 )

Tidak ada komentar: